Kamis, 03 Mei 2012

Olave St. Clair Soames

Olave St. Clair Soames

en 1913 cuando era Ayudante de Jefe de Manada
pada tahun 1913 ketika ia Kepala Asisten Herd

Olave St Clair Soames lahir di mematikan Pengadilan, Inggris, pada 22 Februari 1889.Daftar isi    1 Anak
    2 BP memasuki hidupnya
    3 Lady BP dan gerakan
    4 Surat dari BP untuk istrinya
    5 Terakhir dikirim Olave Baden-Powell
    6 Related Items
    7 Pranala luar

menaksir lebar







Image
 
Menaksir Lebar
Metode menaksir lebar yang dapat dipergunakan antara lain :
1.             Melempar Tali
                                Cara ini bisa dikatakan mudah apabila sungai atau lebar yang diukur tidak terlalu lebar sehingga mudah untuk melemparkan tali ke seberang. Kemudian tali yang ditandai untuk mengukur tersebut diukur panjangnya.
2.             Cara Segitiga
                Cara ini digambarkan sebagai berikut :
 Image
                Rumus :
                                                Jika  A = B maka
                                                        C = D
                dimana C adalah lebar sungai yang dapat diukur dari panjang D
                atau cara segitiga berikut :
Image

Rabu, 02 Mei 2012

peta panorama

Tujuan dari pembuatan peta panorama ini adalah untuk menggambarkan keadaan suatu daerah dengan range atau sudut pandang tertentu. Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta panorama ini adalah : 1. Pensil Teknik 2B 2. Penggaris panjang 3. Kertas buffalo 4. Kompas bidik 5. Meja kerja Yang harus diperhatikan dalam pembuatan peta panorama ini adalah : 1. Arah Pandang atau Sudut Pandang Batas sudut pandang yang diberikan dalam pembuatan peta panorama dapat berupa satu sudut atau dua sudut sebagai arah untuk penggambaran panorama atau pemandangannya. Untuk dua sudut pandang tidak akan menjadi masalah yang berarti karena kita tinggal membidik sudut yang telah ditetapkan tersebut untuk batas penggambaran panorama. Untuk satu sudut pandang maka untuk menentukan batas sudut pandang yang akan kita gunakan untuk menggambar panorama kita harus menambahkan sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kanan dan mengurangi sudut tersebut dengan 30 untuk daerah kiri. Kemudian baru menggambar peta panoramanya. 2. Penggambaran Batas Daerah Setelah diketahui batas daerah yang akan digambar, maka langkah selanjutnya adalah membuat sket batas daerah satu dengan daerah lainnya, antara satu perbukitan dengan perbukitan atau perumahan dan lain sebagainya. Untuk penggambaran sket ini dibuat setipis mungkin karena hanya untuk pembatas dalam pembatas dalam penafsiran nanti. 3. Pembuatan Arsiran Untuk pembuatan arsiran ini merupakan tahapan penting dalam membuat peta panorama. Yang perlu diperhatikan adalah untuk daerah yang dekat dengan pandangan kita maka arsirannya dibuat berdekatan sekali, demikian seterusnya sampai pada daerah terjauh atau lapis paling atas dibuat renggang. Arsiran horisontal dipergunakan untuk daerah lautan, arsiran tegak atau vertikal untuk gunung, sedangkan untuk daerah yang landai (seperti perumahan, pepohonan) maka arsirannya dibuat agak miring (mendekati horisontal), untuk daerah yang agak curam (seperti perbukitan atau jurang terjal) maka arsiran dibuat miring mendekati tegak. 4. Pembuatan Arah Utara Arah utara ini diperlukan untuk mengetahui posisi menggambar kita dan juga sekaligus sebagai koreksi apakah arah yang digambar itu sudah benar. Biasanya arah utara dibuat pada posisi pojok kiri atas dengan gambar anak panah dan arahnya disesuaikan dengan arah kompas 5. Penulisan Sudut Batas dan Keterangan Batas Untuk sudut pandang sebelah kiri dan kanan hendaknya dicantumkan sekaligus dengan keterangan gambar yang sesuai dengan keadaan kemudian jangan lupa untuk memberikan penomeran pada masing-masing daerah sehingga mempermudah untuk pemberian keterangan nantinya. Untuk lebih jelasnya kita lihat contoh berikut ini. Image

Pionering

Bidang Tali Temali
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya.

Macam simpul dan kegunaannya
1.         Simpul ujung tali
            Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
2.         Simpul mati
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
3.         Simpul anyam
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
4.         Simpul anyam berganda
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
5.         Simpul erat
            Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
6.         Simpul kembar
            Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
7.         Simpul kursi
            Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
8.         Simpul penarik
            Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
9.         Simpul laso

            Untuk gambar macam-macam simpul dapat dilihat di bawah ini
Image

Image 
  
Macam Ikatan dan Kegunaannya
            1.         Ikatan pangkal
                        Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga
digunakan untuk memulai suatu ikatan.
            2.         Ikatan tiang
                        Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya
untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
            3.         Ikatan jangkar
                        Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
            4.         Ikatan tambat
                        Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
            5.         Ikatan tarik
                        Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada  suatu tiang, kemudian mudah untuk
membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
            6.         Ikatan turki
                        Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
            7.         Ikatan palang
            8.         Ikatan canggah
            9.         Ikatan silang
            10.       Ikatan khaki tiga

Untuk gambar macam-macam ikatan dapat dilihat di bawah ini.
Image

Image

Tali Temali

Macam – Macam Simpul dan Ikatan Dalam Tali Temali

Bertemu lagi di sekilas info, kali ini sekilas info akan mengulas tentang macam – macam simpul dan ikatan dalam bidang tali temali. Kita ketahui sendiri bahwa penggunaan tali dalam kehidupan sangatlah sering, terkadang kita membuat suatu simpul tapi tidak mengetahui simpul apa itu dan apa keguanaannya. Untuk itu sekilas info akan mengulasnya, langsung saja ini dia lets cekedaut!
Dalam tali temali kita sering mencampuradukkan antara tali, simpul dan ikatan. Hal ini sebenarnya berbeda sama sekali. Tali adalah bendanya. Simpul adalah hubungan antara tali dengan tali. Ikatan adalah hubungan antara tali dengan benda lainnya, misal kayu, balok, bambu dan sebagainya. Berikut ini adalah Simpul dan Ikatan yang ada dalam tali temali beserta kegunaannya :
Macam – macam simpul tali
  1. Simpul ujung tali
    Gunanya agar tali pintalan pada ujung tali tidak mudah lepas
  2. Simpul mati
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besar dan tidak licin
  3. Simpul anyam
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan kering
  4. Simpul anyam berganda
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang tidak sama besarnya dan dalam keadaan basah
  5. Simpul erat
    Gunanya untuk memendekkan tali tanpa pemotongan
  6. Simpul kembar
    Gunanya untuk menyambung 2 utas tali yang sama besarnya dan dalam keadaan licin
  7. Simpul kursi
    Gunanya untuk mengangkat atau menurunkan benda atau orang pingsan
  8. Simpul penarik
    Gunanya untuk menarik benda yang cukup besar
  9. Simpul laso
Macam – macam Ikatan tali
  1. Ikatan pangkal
    Gunanya untuk mengikatkan tali pada kayu atau tiang, akan tetapi ikatan pangkal ini dapat juga digunakan untuk memulai suatu ikatan.
  2. Ikatan tiang
    Gunanya untuk mengikat sesuatu sehingga yang diikat masih dapat bergerak leluasa misalnya untuk mengikat leher binatang supaya tidak tercekik.
  3. Ikatan jangkar
    Gunanya untuk mengikat jangkar atau benda lainnya yang berbentuk ring.
  4. Ikatan tambat
    Gunanya untuk menambatkan tali pada sesuatu tiang/kayu dengan erat, akan tetapi mudah untuk melepaskannya kembali. Ikatan tambat ini juga dipergunakan untuk menyeret balik dan bahkan ada juga dipergunakan untuk memulai suatu ikatan.
  5. Ikatan tarik
    Gunanya untuk menambatkan tali pengikat binatang pada  suatu tiang, kemudian mudah untuk membukanya kembali. Dapat juga untuk turun ke jurang atau pohon.
  6. Ikatan turki
    Gunanya untuk mengikat sapu lidi setangan leher
  7. Ikatan palang
  8. Ikatan canggah
  9. Ikatan silang
  10. Ikatan khaki tiga

PU Pramuka

Pengetahuan Umum Kepramukaan
Pengetahuan Umum Kepramukaan ( PUK ) terbagi menjadi beberapa bagian.
Bapak Pramuka Indonesia 612
Struktur Organisasi Dewan Kerja Penegak & Pandega 2124
Struktur Organisasi Majelis Pembimbing 736
Riwayat Kepanduan dan Kepramukaan Di Indonesia 5990
Pusat Pendidikan dan Latihan Gerakan Pramuka & Struktur Organisasi 7549
Pengertian Keanggotaan dalam Gerakan Pramuka. 13170
Struktur Organisasi Kwarcab (Baru) 13803
Struktur Organisasi Kwarran (Baru) 11154
Struktur Organisasi Kwarda 7205
Struktur Organisasi Korps Pelatih 5711
Badan Kelengkapan Kwarcab dan Kwarran 6554
Lembaga Pemeriksa Keuangan 14925
Struktur Organisasi Gerakan Pramuka 59664
Program Prioritas Renstra 6214
Mengenal HIPPRADA 7202
Lambang Negara 22736
Peraturan Penggunaan Lagu Kebangsaan 8395
Sejarah Lagu Kebangsaan 28973
Pengamalan Kode Kehormatan Pramuka 10301
Ambalan/ Racana 16429
Korps Pelatih dan Pelatih 5917
Pembina/ Pembantu Pembina 7481
Sejarah Kepramukaan Indonesia 140799
Sejarah Kepramukaan Dunia 147703
Lambang Gerakan Pramuka 131119
Lagu Hymne Pramuka 30687
Dewan Kerja Penegak Pandega 16838
Pramuka Penggalang 32820
Andalan 6223
Struktur Organisasi Satuan Karya ( SAKA ) 10629
Dewan Kehormatan 7180
Macam Tanda Pengenal Pramuka 41830
Satuan Karya 11235
Salam Pramuka 19488
M a b i 6817
Pramuka Siaga

Semaphore

Image
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.
 Image

Peta Lapangan

Tujuannya untuk menggambarkan keadaan atau kondisi suatu lapangan dan daerah sekitarnya dalam skala yang lebih kecil.
                                Peralatan yang perlu dipersiapkan dalam pembuatan peta lapangan ini adalah :
                1.             Pensil Teknik 2B
                2.             Penggaris panjang
                3.             Busur derajat
                4.             Kertas buffalo
                5.             Kompas bidik
                6.             Meja kerja

Hal - hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan peta lapangan.
1.             Penentuan Skala
                                Hal ini berkaitan erat dengan luas lapangan yang akan digambar dan kertas gambar yang akan dipergunakan sehingga apa yang ada di lapangan dan daerah sekitarnya yang dekat dengan lapangan tersebut dapat tergambar semuanya.
2.             Penentuan Batas dan Sudut Batas Lapangan
                                Setelah diketahui batas lapangannya maka batas-batas tersebut dibidik dari tengah lapangan dengan kompas bidik untuk diketahui berapa sudut batas lapangan tersebut. Penggambaran peta lapangan harus menghadap ke utara.
3.             Pengukuran Jarak dari Pusat ke Sudut Batas Lapangan
                                Pengukuran ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu agar diketahui dengan pasti jarak antara pusat dengan sudut lapangan dan juga jarak antara sudut yang satu dengan sudut yang lainnya.
4.             Penggambaran lapangan
                                Pengerjaan terakhir adalah menggambarkan sket yang telah didapat dari pengukuran-pengukuran tadi ke dalam kertas gambar. Untuk mempermudah pemberian keterangan diberi penomeran pada tiap sudut dan keterangan lainnya.

Untuk lebih jelasnya dapat diperhatikan gambar peta lapangan berikut :
 Image

Sandi

Sandi A=N

Kunci A=N



CONTOH :
CENZHXN dibaca PRAMUKA

Sandi A=Z



CONTOH

I F W B dibaca RUDY


a = 1
b = 2
c = 3
d = 4
e = 5
f = 6
g = 7
h = 8
i = 9
j = 10
k = 11
l = 12
m = 13
n = 14
o = 15
p = 16
q = 17
r = 18
s = 19
t = 20
u = 21
v = 22
w = 23
x = 24
y = 25
z = 26



Contoh :

16 18 1 13 21 11 1
P R A M U K A

Sandi Kotak I

Sandi A=N

Kunci A=N



CONTOH :
CENZHXN dibaca PRAMUKA

Sandi A=Z



CONTOH

I F W B dibaca RUDY


a = 1
b = 2
c = 3
d = 4
e = 5
f = 6
g = 7
h = 8
i = 9
j = 10
k = 11
l = 12
m = 13
n = 14
o = 15
p = 16
q = 17
r = 18
s = 19
t = 20
u = 21
v = 22
w = 23
x = 24
y = 25
z = 26



Contoh :

16 18 1 13 21 11 1
P R A M U K A

Sandi Kotak I

Sandi Kotak II













Sandi Kotak III











Sandi Koordinat

















Contoh : P A T I H R U M B I H
(1:4)(1:1)(5:4)(4:2) (3:2)(3:4)(1:5)(2:1)(4:2)(3:2)


Sandi Morse

Kode Morse adalah sistem representasi huruf, angka, dan tanda baca dengan menggunakan sinyal kode. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835. Kode morse juga digunakan dan dipelajari di dunia kepramukaan atau kepanduan. Dalam dunia kepramukaan kode morse disampaikan menggunakan senter atau peluit pramuka. Kode morse disampaikan dengan cara menuip peluit dengan durasi pendek untuk mewakili titik dan meniup peluit dengan durasi panjang untuk mewakili garis.
E   = .         T   = _           R   = ._.      F   = .._.
I   = ..        M   = _ _         K   = _._      L   = ._..
S   = ...       O   = _ _ _       W   = ._ _     Q   = _ _._
H   = ....      KH  = _ _ _ _     G   = _ _.     Y   = _._ _
A   = ._        N   = _.          C   = _._.      X   = _.._
U   = .._       D   = _..         J   = ._ _ _    P   =._ _.
V   = ..._      B   = _...        Z   = _ _ ..

Kemampuan menerima dan mengirimkan k
ode morse merupakan salah satu dari kecakapan yang dapat menerima Tanda Kecakapan Khusus. Kode morse juga diguna
kan sebagai kunci dalam memecahkan Sandi Rumput.



Sandi Braille










Sandi Semaphore




Image
Semaphore adalah suatu cara untuk mengirim dan menerima berita dengan menggunakan 2 bendera, dimana masing-masing bendera tersebut berukuran 45 cm x 45 cm. Sedangkan warna yang sering dipergunakan adalah merah dan kuning dengan warna merah selalu berada dekat tangkainya.
Image

Sandi Gudep Sedia




Morse

Kode Morse atau 'Sandi Morse' adalah sistem representasi huruf, angka, tanda baca dan sinyal dengan menggunakan kode titik dan garis yang disusun mewakili karakter tertentu[1] pada alfabet atau sinyal (pertanda) tertentu yang disepakati penggunaannya di seluruh dunia. Kode Morse diciptakan oleh Samuel F.B. Morse dan Alfred Vail pada tahun 1835.




Awal penggunaan

Kode morse pertama kali digunakan secara luas setelah teknologi radio dan telegrafi berkembang pesat di akhir abad ke-19. Pada awal-awal penggunaannya kode morse dipakai untuk pengiriman pesan antara dua tempat yang terpisah jauh dengan menggunakan teknologi radio CW atau gelombang tetap sebelum ditemukannya komunikasi radio dengan suara. Hal ini dikarenakan radio pada masa awalnya masih pada penggunaan gelombang rendah, yang tidak mampu mengirimkan gelombang suara, namun dapat mengirimkan bunyi sederhana seperti bunyi panjang-pendek dari kode morse.
Kode morse tidak lagi dipergunakan sebagai modul komunikasi resmi Angkatan Laut internasional pada tahun 1997 dan diganti dengan sistem GMDSS yang menggunakan satelit bukannya gelombang radio, namun sampai saat ini kode morse masih aktif digunakan dalam komunikasi jarak jauh antar kapal laut atau menara darat internasional.

Alfabet dalam kode morse
  • A • –
  • B – • • •
  • C – • – •
  • D – • •
  • E •
  • F • • – •
  • G – – •
  • H • • • •
  • I • •
  • J • – – –
  • K – • –
  • L • – • •
  • M – –
  • N – •
  • O – – –
  • P • – – •
  • Q – – • –
  • R • – •
  • S • • •
  • T –
  • U • • –
  • V • • • –
  • W • – –
  • X – • • –
  • Y – • – –
  • Z – – • •
Tanda Baca :
  • . • – • – • –
  • , – – • • – –
  • : – – – • • •
  • - – • • • • –
  • / – • • – •
Angka :
  • 1 • – – – –
  • 2 • • – – –
  • 3 • • • – –
  • 4 • • • • –
  • 5 • • • • •
  • 6 – • • • •
  • 7 – – • • •
  • 8 – – – • •
  • 9 – – – – •
  • 0 – – – – –

Metode memorisasi

Beberapa metode umum digunakan untuk memudahkan penghafalan kode ini, baik visual, auditori dan metode lain yang masih terus berkembang.

Metode Koch

Metode Koch adalah metode pembelajaran pengiriman kode morse dengan sistem gradual. Latihan dengan metode Koch dimulai dengan menggunakan dua huruf yang diulang terus menerus[3] (umumnya E dan T untuk alasan pembiasaan dengan interval). Setelah seseorang menguasai dua huruf ini dan dapat membaca maupun mengirimkannya dengan cepat, maka satu huruf ditambahkan, dan seterusnya hingga seseorang yang mempelajari kode morse dapat menguasai pembacaan maupun pengiriman kode melalui pembiasaan.

Metode substitusi

Metode ini umum digunakan di kepramukaan Indonesia, yaitu dengan membuat padanan kata yang berawal dari alfabet latin, dan setiap O mewakili garis ( - ), dan setiap huruf vokal lain mewakili titik (.)
A : Ano . -
B : Bonaparte - . . .
C : Coba - coba - . – .
D : Dominan - . .
E : Egg .
F : Father Joe . . – .
G : Golongan - – .
H : Himalaya . . . .
I : Islam . .
J : Jago loro . – - -
K : Komando - . -
L : Lemonade . – . .
M : Motor - -
N : Notes - .
O : Omoto - – -
P : Pertolongan . – - .
Q : Qomokaro - – . -
R : Rasove . – .
S : Sahara . . .
T : Ton -
U : U'nesco . . -
V : Versikaro . . . -
W : Winoto . – -
X : Xosendero - . . -
Y : Yosimoto - . – -
Z : Zoroaster - –


Trik cepat hapal morse 

 

Kadang kita kesulitan menghapal atau mengingat kembali isyarat morse, padahal besok mau ikut lomba Galang apalagi jarang berlatih secara periodic. Berikut ini tips menghapal morse dengan cepat. Lihat gambar di bawah ini :
 Image


Petunjuk Penggunaan :
1. Gambar di atas terbagi menjadi dua bagian, kanan, dan kiri.
2. Cara membacanya dari atas ke bawah.

3. Blok putih menunjukkan kode titik (  .  ) dan blok hitam kode strip (  -  ).

4. Contoh sebelah kiri: Jika isyarat menunjukan satu kali putih sama dengan satu kali titik artinya huruf E.
Contoh lain : ( dibaca dari atas, ya ) putih-putih-putih-putih artinya 4 titik ( …. )
Berarti huruf H.
Contoh lagi : hitam-hitam-putih artinya 2 strip 1 titik- - . ) berarti huruf G
5. Ingat blok sebelah kiri selalu diawali dengan blok Titik ( Putih ) dan blok kanan selalu diawali dengan blok strip ( Hitam ).

Selamat mencoba, beritahukan teman-temanmu dan ajaklah belajar morse bersama.